Rabu, 13 Januari 2010

Deteksi Dan Koreksi Kesalahan

Pendeteksian kesalahan memiliki tujuan untuk mengetahui data yang terkirim , diterima dengan utuh tanpa ada kesalahan.

Menggunakan bit paritas : menambah digit terakhir pada suatu permasalahan baik itu “0” atau “1”.

Bit paritas :
1.Vertical Redundancy Check (VRC).
Adalah suatu suatu bit yang ditambahkan pada setiap karakter terakhir pada suatu data. Aturan :
a.Untuk odd parity , bila jumlah bit 1 nya dengan jumlah keseluruhan bit itu genap maka bit paritas diubah menjadi 1.
b.Untuk odd parity , bila jumlah bit 1 nya dengan jumlah keseluruhan bit itu ganjil maka bit paritas diubah menjadi 0.
2.Longitudinal Redundancy Check (LRC).
Disebut juga paritas block dimana pendeteksian kesalahan dengan membagi persan per-block. Aturan :
a.Jika jumlah bit 1 nya ganjil maka yang terletak pada blok check karakter adalah 0.
b.Jika jumlah bit 1 nya genap maka yang terletak pada blok check karakter adalah 1.
Contoh : 7 = 1 1 1
6 = 1 1 0
----------------
odd = 1 1 0
even = 0 0 1

Metode Echo

Merupakan metode deteksi yang paling sederhana digunakan salamsistem interaktif (yaitu bila ada operator yang memasukkan data). Operator memasukkan data melalui terminal yang kemudian mengirimkannya ke komputer. Komputer kemudian mengirimkannya kembali ke terminaldan ditampilkan pada layar. Operator dapat melihat apakah data yang dikirmkannya benar.


Metode Deteksi Error Otomatis

Untuk system komputer lebih dikehendaki system yang melibatkan manusia sesedikit mungkin. Oleh karenya digunakan system yang menggunakan bit parity yaitu bit tambahan yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan.

Terdapat 2 macam cara penambahan bit pariti yaitu :

q Pariti ganjil (odd parity)

q Pariti genap (even parity)



Pariti ganjil (odd parity)

Bit pariti yang ditambahkan supaya banyaknya bit “1” tiap karakter atau data ganjil.

Pariti genap (even parity)

Bit parity yang ditambahkan supaya banyaknya bit “1” tiap karakter atau data genap.
Framing Check

Digunakan pada tranmisi asinkron dengan adanya bit awal dan bit akhir. Data berada antara bit awal dan bit akhir. Dengan memeriksa kedua bit ini dapat diketahui apakah data di terima dengan baik. Transmisi sinkronisasi mempunyai berbagai bentuk bingkai sesuai dengan ketentuan yang dipergunakan.


Vertical Redundancy Check

Ini merupakan cara melacak kesalahan yang pertama kali diketemukan. Dengan cara ini setiap karakter yang dikirimkan (biasanya terdiri dari 7 bit) diberi tambahan 1 bit parity. Bit parity inilah yang akan diperiksa oleh penerima untuk mengetahui apakah karakter yang dikirim tersebut benar atau salah. Cara ini hanya dapat melacak kesalahan 1 bit dan karenanya hanya berguna untuk melacak kesalahan yang terjadi pada pengiriman data berkecepatan menengah, karena pada kecepatan tinggi, lebih besar kemungkinan terjadinya kesalahanbanyak bit. Ini merupakan Metode pemeriksaan kesalahan per karakter dan digunakan pada system yang berorientasi karakter misalnya terminal.

Contoh :

Misalnya ASCII huruf A kodenya adalah hex 41.

100 0001 ASCII 7 bit

1100 0001 ASCII dengan pariti ganjil

0100 0001 ASCII dengan pariti genap



akibatnya untuk huruf “A” kode SCII dalam hex :

41 bilamana pariti genap

A1 bilamana pariti ganjil

Penerimaan memeriksa parity dari karakter yang diterima, bila tidak sesuai dengan ketentuan maka akan diketahui adanya kesalahan pada waktu penyaluran data. VRC mempunyai kekurangan yaitu bila ada 2 bit yang terganggu ia tidak dapat melacaknya Karena paritinya akan benar.


Longitudinal Redundancy Check

Untuk memperbaiki kemampuan VRC biasanya digunakan LRC untuk data dikirm secara blok. Di sini tidak saja per karakter diperiksa paritinya, tetapi juga secara per blok. Cara ini menyerupai cara VRC hanya saja penambahan bit parity tidak saja pada setiap akhir karakter, tetapi juga pada akhir setiap blok karakter yang dikirmkan. Untuk tiap-tiap bit dari seluruh blok karakter ditambahkan 1 bit parity termasuk juga bit parity dari masing-masing karakter.

Dengan cara ini maka kesalahan lebih dari satu bit juga dapat diketemukan, sehingga kemungkinan terprosesnya data yang salah semakin dikurangi. Juga Dikenal parity genap atau parity ganjil. Teknik ini menyebabkan kecepatan pengiriman data dapat dipertinggi.

Tiap blok punya satu karakter khusus yang disebut blok check karakter (BCC) yang dibentuk dari bit uji diatas. Pada waktu pengiriman BCC juga dikirm dan BBC ini dibandingkan dengan BCC yang dibangkitkan sendiri oleh penerima pada saat menerima data blok tersebut.


Cyclic Redundancy Check

Ini adalah cara yang paling baik dewasa ini dan dapat dipergunakan untuk pengiriman data dengan kecepatan yang tinggi. Dengan sendirinya cara ini memerlukan rangkaian elektronik lebih sukar dibandingkan dengan kedua cara yang tadi. Metode CRC dapat mengatasi masalah overhead. Cara ini disebut sebagdai pengujian berorientasi bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan adalah bit atau karakter dan mempergunakan rumus matematika yang khusus. Dalam Metode ini satu blok informasi dilihat sebagai sederetan bit yang ditransmisikan. Bit yang akan disalurkan dimasukkan ke dalam register geser siklis yang disebut generator CRC. Operasi matematik dikerjakan atas deretan bit tersebut. Operasi CRC ini didasarkan atas pembagian deretan bit dengan sebuah fungsi khusus. Hasil bagi pembagian diabaikan. Sisa disalurkan sebagai BCS, yaitu akhir dari deretan bit isi register geser Dikenal sebagai BCS (block check sequence). Fungsi khusus disebut generator polynominal, dan telah dibakukan.


E-mail : june77@astaga.com
Homepage : http://www.angelfire.com/id/myhoney